Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

7 Menit Periksa Payudara Untuk Selamatkan Hidup Anda

Takut ribet atau takut sakit? Memang salah satu cara periksa payudara yang umum dilakukan, yaitu mamografi, kadang menimbulkan rasa sakit. Ini karena pemeriksaan mamografi dilakukan dengan penekanan jaringan payudara untuk mendapatkan gambar dengan kualitas optimal agar akurasi diagnosis maksimal. Karena itu, mamografi tidak cocok dilakukan pada payudara yang jaringannya masih padat, seperti wanita di bawah usia 35 tahun. 
 

Cara Deteksi Kanker Payudara

Untungnya, saat ini ada alat yang bisa mendeteksi tumor pada payudara yang memiliki jaringan padat, disebut Automated Breast Volume Scanner (ABVS). Pemeriksaan dengan ABVS lebih nyaman karena relatif tanpa sakit. Lagipula ABVS menggunakan modalitas USG sehingga aman bagi semua orang, termasuk ibu hamil.
 
Alat ABVS mampu merekam gambar jaringan payudara secara tiga dimensi. Data yang terekam dapat dianalisis secara berulang-ulang. Gambar tersebut dapat dibuat potongannya lapis demi lapis, paling tipis 0,5mm. Dengan begitu, tumor ukuran kecil pun dapat terdeteksi.
 
Satu lagi kelebihan ABVS, alat ini dapat membedakan tumor jinak dan ganas melalui indikator tingkat kepadatan jaringan dan aliran darah arteri tumor. Kelebihan ini terjadi karena ABVS dilengkapi doppler system. Aliran darah bisa menjadi pembeda antara tumor ganas (kanker) dan jinak, karena pada umumnya tumor ganas memiliki aliran darah yang banyak untuk memperbanyak suplai nutrisinya. 
 
Pemeriksaan dengan ABVS ini cocok bagi wanita muda dan ibu hamil. Harganya pun cukup terjangkau. Lagipula waktu pemeriksaan singkat. Rata-rata hanya sekitar 7 menit untuk setiap payudara. Setelah pemeriksaan, bila ditemukan sesuatu yang mencurigakan, baru Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, atau dilakukan biopsy (pengambilan contoh jaringan).
 
 

Alternatif Pemeriksaan Kanker Payudara


Selain mamografi dan ABVS, ada pula cara lain untuk periksa payudara Anda. Setiap alat memiliki kelebihan dan keterbatan masing-masing. Salah satunya dengan Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan payudara dengan cara USG memang lebih nyaman. Namun gambar yang dihasilkan adalah dua dimensi, sehingga seringkali ditemukan false negatif atau kesalahan pada diagnosis apakah tumor tersebut jinak atau ganas.
 
Pemeriksaan lain yang lebih nyaman dan juga lebih akurat adalah dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pasien hanya perlu tiduran di dalam mesin MRI. Sayang, pemeriksaan dengan cara ini memakan biaya yang cukup mahal. Selain itu pasien harus berada di dalam mesin MRI selama minimal 15-20 menit. Suara mesin MRI yang berisik juga bisa mengganggu.
 
Pilihan ini yang murah meriah, Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Cara ini cukup ampuh dilakukan untuk medeteksi dini kanker payudara. Cukup dengan mencermati apakah ada perubahan dan hal yang tak biasa pada kulit dan puting payudara. Lalu meraba payudara untuk merasakan apakah ada benjolan atau tidak.