Salam hangat. Perkenalkan nama saya Sungkono. Saya ingin bertanya seputar penyakit asam urat. Penyakit tersebut disebabkan oleh apa? Bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan asam urat? Terima kasih.
Salam,
Sungkono
Pak Sungkono yang baik,
Peradangan dan pembengkakan pada persendian (arthritis) dapat menyebabkan rasa nyeri dan merupakan keluhan yang banyak dialami oleh siapa saja dengan berbagai penyebab dan faktor pencetus. Arthritis tidak hanya menyebabkan rasa sakit tapi dapat menurunkan kemampuan bergerak bahkan mempengaruhi bagian tubuh yang lain. Beberapa penderita arthritis terdapat penurunan kualitas dan aktifitas hidup sehingga dibutuhkan informasi bagaimana seseorang mengetahui cara menjaga kesehatan mereka sehingga hal ini dapat diminimalkan bahkan dihindari.
Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Salah satunya adalah gout arthritis yang dikenal dengan penyakit asam urat. Bagaimana penyakit asam urat ini muncul? Didalam tubuh setiap manusia pasti mengandung asam urat di dalam darahnya. Asam urat di dalam darah bisa berasal dari;
a. Sisa-sisa metabolisme zat purin (metabolisme protein) yang didapatkan dari hampir semua makanan yang kita konsumsi.
b. Hasil samping dari pemecahan sel-sel didalam darah kita (proses metabolisme tubuh)
Pada tubuh manusia yang sehat, asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin. Tetapi kalau ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat, maka kadarnya di dalam darah akan meningkat dan bisa juga berisiko terjadinya batu ginjal. Asam urat yang berlebih akan terkumpul pada persendian, sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Dan yang perlu di ingat, salah satu penyebab tersering dari peningkatan asam urat adalah sisa-sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, pasti mengandung purin. Demikian juga manusia. Ketika manusia mengkonsumsi pangan nabati maupun pangan hewani, maka zat tersebut akan berpindah ke tubuh manusia. Dengan demikian, kadar purin dalam tubuh makin bertambah. Apalagi purin juga dapat berasal dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal, atau akibat penyakit-penyakit tertentu.
Keluhan penyakit asam urat jika dilihat dari penyebabnya bisa dibagi menjadi dua yakni;
1. Asam urat (gout) primer, penyebabnya belum diketahui secara pasti, bisa merupakan gabungan dari faktor genetik dan hormonal yang mengakibatkan produksi asam urat didalam tubuh berlebihan sehingga menganggu metabolisme dan organ tubuh lainnya.
2. Asam urat (gout) sekunder, disebabkan oleh gaya hidup sehari-hari (pola makan) yang merupakan faktor yang kurang diperhatikan dalam cara menjaga kesehatan, pasien gout sekunder cenderung teledor dalam memilih makanan, yang berpotensi meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar purin adalah alkohol, minuman manis yang tinggi gula (fruktosa), ikan hearing, sarden dan sebangsanya, telur, jeroan (semua bagian yang terdapat dalam perut hewan seperti usus, hati, jantung, babat, dan limpa). Mengkonsumsi jeroan secara berlebihan akan memperburuk kerja enzim hipoksantin dalam memetabolisme purin.
Selain kedua faktor penyebab diatas, beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah adalah seseorang dengan riwayat penyakit darah (penyakit sumsum tulang), konsumsi obat terlarang dan alkohol, obesitas atau kegemukan, dan penderita diabetes mellitus (gula darah tinggi) serta kolesterol tinggi.
Tidak semua keluhan sakit atau nyeri dan bengkak pada sendi berarti seseorang mengalami keluhan asam urat. Untuk memastikan apakah benar orang tersebut sakit asam urat, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat ditegakkan diagnosa melalui pemeriksaan laboratorium darah dan lain-lain tentunya. Nilai rata-rata normal dari kadar asam urat di dalam darah bisa dikatakan beragam dari laboratorium satu ke laboratorium lain tergantung kondisi tubuh si pasien saat melakukan tes darah dan alat yang digunakan namun sebagai acuan untuk nilai kadar asam urat adalah
a. laki-laki: 3,4 – 7,0 miligram per desi Liter (mg/dL) Atau 200 – 420 mikromol per Liter (mcmol/L)
b. perempuan: 2,4 – 6,0 mg/dL Atau 140 – 360 mcmol/L
c. anak-anak: 2,5 – 5,5 mg/dL Atau 120 – 330 mcmol/L
Keluhan asam urat yang tinggi didalam darah lebih sering diderita oleh pria dibanding wanita kecuali pada masa setelah menopause. Kaum wanita jarang menderita penyakit asam urat karena memiliki hormon estrogen yang berfungsi membantu pembuangan asam urat lewat urin. Namun tidak menutup kemungkinan, jika dilihat dari berbagai faktor penyebab dan gaya hidup yang tidak sehat dalam cara menjaga kesehatan, tentunya risiko terserang penyakit asam urat akan semakin besar.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itu adalah prinsip dalam cara menjaga kesehatan. Termasuk dalam hal mencegah peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Untuk mencegah suatu penyakit tentunya kita harus tahu penyebabnya. Penyebab dari penyakit asam urat yang masih dapat diperbaiki adalah gangguan hormonal dan gaya hidup (pola makan). Gangguan hormonal dan enzim yang berhubungan dengan metabolisme zat purin akan diterapi dengan obat resep dokter yang telah disesuaikan dengan kondisi atau riwayat kesehatan pasien sehingga efek samping obat yang dikonsumsi bisa diminimalkan jika pasien mempunyai riwayat penyakit yang tidak dapat diterapi dengan obat untuk menurunkan asam urat tersebut.
Yang terpenting dari itu semua adalah memperbaiki gaya hidup mulai dari rutin berolahraga terutama yang memiliki berat badan obesitas dan tinggi kolesterol serta gula darahnya. Membatasi beberapa jenis makanan yang dikonsumsi bukan berarti tidak boleh sama sekali untuk dikonsumsi. Setiap individu dengan latar belakang kesehatan yang berbeda-beda menjadi alasan kenapa sebaiknya pasien asam urat berkonsultasi langsung dengan dokter ahli gizi jika dalam 1 tahun sudah menerapkan pola makan yang membatasi asupan zat purin ditambah dengan terapi obat dokter namun tidak ada perubahan dari kadar asam urat didalam darah.
Beberapa anjuran untuk diet bagi para pasien asam urat di antaranya:
1. Pembatasan Purin. Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung purin maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 6001.000 mg purin per hari).
2. Kalori Sesuai Dengan Kebutuhan. Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat.
3. Tinggi Karbohidrat Kompleks, seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
4. Rendah Protein. Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,81 gram/kg berat badan/hari.
5. Rendah Lemak. Karena lemak dapat menghambat keluarnya
asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Konsumsi Tinggi Cairan, dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini lebih prioritas air putih dibanding teh atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah durian.
7. Tanpa Alkohol. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengkonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan keluhan Anda. Terima kasih.
Salam,
dr. Ryan Thamrin