Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Asuransi dan Reksa Dana untuk Masa Depan

Hai Mbak Prita, 

Saya pria berusia 40 tahun. Saya termasuk orang yang terlambat melek asuransi dan reksa dana. Saya memiliki beberapa pertanyaan: 
1. Saya memiliki istri (tidak bekerja) dan 2 orang anak. Apakah tepat saya mengikuti asuransi jiwa murni term life
2. Saya baru akan mendaftarkan anak saya mengikuti asuransi pendidikan. Anak saya yang pertama berusia 12 tahun dan kelas 6 SD. Sementara anak saya yang kedua berusia 7 tahun dan kelas 1 SD. Semua asuransi pendidikan mensyaratkan dimulai saat anak berusia 1 tahun. Apakah sudah terlambat bagi saya? 
3. Saya memiliki profil investasi berisiko tinggi sehingga saya tertarik untuk mengikuti reksa dana saham. Apakah benar jika kita berinvestasi pada reksa dana saham untuk jangka panjang (lebih dari 10 tahun) pasti memberikan keuntungan? 
4. Saya agak sulit menemukan Manajer Investasi untuk reksa dana karena saya berada di daerah yang sulit dijangkau. Saya memutuskan untuk mendaftar di agen penjual supermarket reksa dana online. Apakah langkah tersebut aman? 
 
Terima kasih banyak atas jawabannya, mbak.
 
Salam, 
I Gede Suarnaya 
 
Pak I Gede Suarnaya, 
Terima kasih atas pertanyaannya, saya akan menjawab pertanyaan Anda secara satu per satu. 
 
1. Pilihan Anda tepat. Sebaiknya, asuransi jiwa dimiliki selama durasi usia produktif. Sehingga, jika asumsi Anda akan pensiun dari dunia pekerjaan di usia 55 tahun, maka sebaiknya asuransi jiwa term-life dimiliki selama 15 tahun. Jangan lupa untuk hitung kebutuhan uang pertanggungan Anda yang ideal dengan bantuan kalkulator asuransi di situs ini
 
2. Anda belum terlambat. Sebenarnya tidak ada persyaratan bahwa asuransi pendidikan harus dimulai sejak usia 1 tahun. Namun, manfaat terbesar memang akan diperoleh jika dimulai sejak usia tersebut. Jenis asuransi ini akan memberikan manfaat tabungan yang akan dikeluarkan saat anak memasuki jenjang pendidikan SD, SMP, SMU, dan pendidikan tinggi. 
 
3. Investasi tidak dapat menjamin imbal hasil. Namun, selalu ada potensi keuntungan dan potensi risiko. Pahami bahwa risiko terbesar dalam investasi yang berbasis saham adalah terjadinya fluktuasi atas nilai modal dalam jangka pendek. Dengan demikian, investor tentu mengharapkan potensi imbal hasil yang tinggi dibandingkan investasi di produk keuangan yang memiliki risiko lebih rendah. 
 
4. Perusahaan sekuritas atau pun bank yang bertindak sebagai penjual reksa dana harus memiliki ijin sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana atau disingkat APERD. Cara penawarannya dapat dengan sistem online ataupun konvensional yaitu via cabang. Selama supermarket reksa dana yang Anda pilih memiliki ijin tersebut, maka transaksi investasi Anda terbilang aman. Membeli reksa dana melalui supermarket online memiliki keuntungan bahwa Anda memiliki pilihan dan akses terhadap berbagai produk reksa dana dari berbagai manajer investasi. Namun, ada kalanya juga produk reksa dana tertentu tidak dipasarkan melalui supermarket online. Sehingga, Anda harus membeli langsung ke manajer investasi yang menerbitkan reksa dana tersebut. Sebagai kesimpulan, dengan informasi yang Bapak sampaikan mengenai keterbatasan lokasi, maka bertransaksi melalui supermarket reksa dana online merupakan pilihan yang optimal dan aman selama memiliki ijin yang sesuai. 
 
Semoga pertanyaannya terjawab. Live a Beautiful Life!