Selamat pagi Mbak Prita,
Perkenalkan nama saya Meli, usia 32 tahun. Saat ini, saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Bandung. Saya memiliki seorang anak dan suami saya bekerja di sebuah lembaga konstruksi. Saat ini saya sedang terlilit utang besar dengan total Rp70 juta. Penghasilan saya dan suami ditotalkan hanya Rp5 juta per bulan. Saya tidak memiliki aset dan tabungan sama sekali, meskipun saya sudah mencoba mengurangi biaya hidup. Saya sudah meminjam uang ke teman atau saudara untuk membayar utang ini, tapi rasanya belum cukup dan utang saya malah semakin banyak. Apakah ada solusi untuk saya, Mbak?
Salam,
Meli
Jawaban :
Ibu Meli yang baik,
Saya yakin pasti ada solusi untuk masalah keuangan yang sedang menimpa keluarga Anda saat ini. Dalam perencanaan keuangan, pengelolaan utang merupakan prioritas penting sebelum masuk ke tahapan investasi. Ada beberapa tahapan dalam proses pengelolaan utang.
Pertama, pahami utang yang Anda miliki. Apa yang menyebabkan Anda memiliki utang sebesar Rp. 70 juta? Apakah jumlah tersebut sudah termasuk dengan komponen bunga pinjaman atau hanya komponen modal saja. Siapakah pemberi fasilitas pinjaman tersebut dan apakah Anda memberikan agunan berupa barang yang dapat dijual. Dari informasi yang diberikan, saya masih kurang memahami jenis utang dan lembaga yang memberikan pinjaman tersebut. Sehingga, saya juga kurang dapat memberikan informasi mengenai skema perhitungan bunga pinjaman atas utang Anda.
Kedua, evaluasi aset yang dimiliki saat ini. Meski Anda mengatakan tidak punya aset dan tabungan, coba periksa apakah Anda dan pasangan masih memiliki barang apa pun yang punya nilai jual cukup tinggi. Contohnya adalah rumah tinggal, jam tangan, motor, perhiasan, kain kuno atau barang antik, alat musik, gadget dengan usia di bawah 2 tahun, dan lainnya. Usahakan untuk menjual barang-barang ini untuk mendapatkan tambahan dana kas.
Ketiga, ajukan negosiasi kepada pihak pemberi pinjaman. Apabila Anda meminjam uang ke bank, maka kemungkinan masih ada ruang untuk mengajukan permohonan keringanan. Bentuknya bisa berupa stop perhitungan bunga, pengaturan ulang skema cicilan, dan lainnya tergantung kebijaksanaan dari pihak bank. Cari tahu ke pihak bank tempat Anda melakukan peminjaman.
Keempat, sisihkan setidaknya Rp1 juta setiap bulan untuk membayar cicilan. Mohon maaf, namun saya terpaksa menyarankan Anda untuk melakukan penghematan hingga dapat terkumpul dana setidaknya Rp1 juta setiap bulannya dari penghasilan. Gunakan dana ini untuk membayar cicilan. Lalu, saat Anda mendapat Tunjangan Hari Raya, gunakan juga untuk menambah pembayaran cicilan utang. Jika Anda disiplin, maka utang dapat berakhir dalam waktu sekitar 5 tahun.
Silakan mencoba langkah-langkah diatas dalam perencanaan keuangan untuk pengelolaan utang. Semoga berhasil dan semangat untuk mencapai hidup yang lebih tertata serta sejahtera. Live a Beautiful Life!