Banyak orang yang bermimpi untuk memiliki usaha secara mandiri. Namun, impian tersebut kerap terhalang oleh kebingungan mengenai cara memulai bisnis atau tidak mengetahui cara mengatasi kendala modal bisnis. Sesungguhnya, memulai bisnis bisa diawali dengan melihat peluang model bisnis di sekeliling Anda.[1] Salah satu contohnya adalah jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia yang terus bertambah setiap tahun. Pada akhir tahun 2014 saja, jumlah sepeda motor di Jakarta sudah mencapai lebih dari 13 juta unit.[2] Mengingat banyaknya permintaan terhadap pembelian sepeda motor, bisnis kredit motor bekas berpotensi menghasilkan keuntungan. Hal ini turut didukung dengan proses kredit motor bekas yang tergolong mudah. Bisnis kredit motor bekas memang kian menjamur, tetapi hal ini bukan sebuah halangan untuk merintis bisnis serupa, karena kepemilikan motor kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat.[3] Kendati menjadi peluang usaha rumahan yang menguntungkan, sebaiknya Anda mempelajari langkah memulai bisnis kredit motor bekas terlebih dahulu. Jika Anda ingin memulai bisnis Anda sendiri, baik itu bisnis kredit motor bekas ataupun bisnis lainnya, ikuti empat langkah penting berikut.
Langkah Pertama: Ketahui Harga Pasar dari Produk yang Akan Dijual
Mengetahui harga pasar dari produk yang akan Anda jual memang sangat penting, agar Anda tidak membeli produk maupun bahan baku dengan harga yang terlalu mahal. Misalnya dalam bisnis kredit motor bekas, mengetahui harga pasaran motor bekas di dealer resmi akan menghindarkan Anda dari pembelian motor bekas dengan harga yang tinggi.[4] Setelah mengetahui harga, Anda bisa menentukan harga untuk produk yang akan Anda jual. Produk yang terlalu mahal akan membuat Anda sulit mendapatkan keuntungan. Usahakan untuk menentukan harga yang paling kompetitif agar bisnis Anda bisa memenangkan persaingan.
Langkah Kedua: Memeriksa Kondisi Produk atau Bahan Baku
Anda tak perlu terlalu terburu-buru ketika memeriksa kondisi produk atau bahan baku. Dalam bisnis kredit motor bekas misalnya, banyak sekali hal yang harus diperiksa, mulai dari kondisi fisik hingga kondisi perlengkapan motor, seperti rem, oli, speedometer, gigi, aki, dan ban.[5] Dalam jenis bisnis seperti ini, jangan lupa untuk memeriksa kondisi surat-surat dan pajak motor, serta lakukan tes mengemudi pada motor bekas yang hendak Anda beli.[6] Pengecekan kondisi barang harus dilakukan sebelum Anda membeli produk atau bahan baku untuk memastikan semuanya berada dalam kondisi baik, sehingga Anda dapat menjualnya dengan harga yang tinggi.
Langkah Ketiga: Pelajari Cara Menghitung Penyusutan Harga Produk
Jika Anda berencana menjalankan bisnis barang bekas, Anda perlu mempelajari cara menghitung penyusutan harga produk. Kita dapat mengambil contoh dari bisnis kredit motor bekas. Motor bekas pasti memiliki nilai yang terus menurun dari tahun ke tahun. Anda dapat memperolah standar penghitungan untuk penyusutan harga motor bekas dari penjual motor bekas maupun dealer resmi.[7] Semakin tua umur motor dan semakin buruk kondisi fisiknya, maka harga motor tersebut akan semakin turun.[8] Di samping itu, penyusutan harga motor juga dipengaruhi oleh popularitas tipe motor tersebut. Sebagai patokan, biasanya harga motor baru akan mengalami penyusutan sebesar 10 hingga 15 persen dari harga awal pada tahun pertama. Pada tahun-tahun berikutnya, harga motor bisa dikurangi sebanyak 1 juta setiap tahun.[9] Ada beberapa tipe motor yang diminati oleh pelanggan sehingga harga motor bekasnya pun masih relatif tinggi. Menyediakan layanan kredit motor bekas untuk tipe motor yang populer tentu akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Anda.
Langkah Keempat: Buat Kesepakatan Perjanjian Kredit
Jika Anda berencana menjual produk dengan cara kredit, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat kesepakatan perjanjian kredit dengan calon pembeli. Ketika membuat perjanjian kredit, Anda dapat memperoleh saran hukum dari notaris sebagai seorang profesional di bidang hukum.[10] Kesepakatan perjanjian kredit akan membuat bisnis kredit barang bekas Anda terhindar dari tindak penipuan.[11] Anda patut memastikan bahwa pihak yang mengajukan kredit sudah melengkapi semua berkas identitas yang Anda perlukan untuk menilai risiko pengembalian barang. Semakin berisiko seorang konsumen, semakin tinggi potensi kerugian yang akan Anda tanggung. Jika berkas sudah lengkap, Anda tidak akan mengalami kesulitan saat harus menghubungi pihak yang ingin mengajukan kredit barang bekas tersebut. Selain itu, untuk urusan bisnis seperti kredit motor bekas, Anda patut lebih selektif memilih pelanggan agar nantinya proses kredit motor bekas berjalan lancar.
Jika Anda mengalami keterbatasan modal, jangan menyerah! Anda bisa mendapatkan inspirasi dan solusi sumber dana untuk modal usaha Anda melalui informasi terkini di sini.