Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Selamat Pagi Dokter

Salam kenal,

Nama saya Zura, saya menikah tanggal 21 Februari 2014. Saya ingin sekali segera punya keturunan, tapi sampai sekarang saya belum hamil. Bagaimana cara menghitung masa subur wanita, karena selama ini saya menghitung memakai aplikasi android, dan apa saja solusi agar cepat hamil. Mohon informasi dan arahannya dokter.

Terima kasih,

Tietie Mahzura

 

Jawaban:

Dear Ibu Tietie Mahzura,

Terima kasih atas pertanyaan Anda. Kami akan mencoba menjawab satu per satu permasalahan Anda. 

Perhitungan masa subur adalah sekitar lima hari sebelum dan dua hari sesudah terjadinya pengeluaran sel telur dari indungnya. Proses ini disebut dengan ovulasi. Untuk mengetahui masa subur, Anda dapat menggunakan dua cara yaitu menghitung masa subur serta mengetahui tanda-tanda ovulasi.

Bagaimana caranya menggunakan rumus menghitung masa subur? Berikut rinciannya:

  • Jika menstruasi Anda teratur (jarak menstruasi 21-35 hari), maka masa ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Kurangi dan tambahkan dua hari dari hari tersebut, karena walaupun sel telur hanya dapat hidup selama 24 jam, sperma dapat bertahan selama enam hari di dalam tubuh perempuan.
  • Untuk menghitung masa subur pada wanita dengan siklus haid tidak teratur harus dilihat dari 6 siklus haid. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan. Jumlah hari terpendek dalam enam kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama enam siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
  • Rumusnya:
    • Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
    • Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Dalam mempersiapkan kehamilan, Anda perlu memperhatikan beberapa faktor di bawah ini:

  • Hentikan segala kegiatan yang kurang baik apabila Anda ingin hamil, seperti merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol (termasuk suami).
  • Menjaga kesehatan reproduksi wanita Anda, dengan menjaga vagina agar tidak lembap dan bersih.
  • Hindari mengkonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dari dokter.
  • Menurut The Center for Disease Control (CDC), wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari, agar dapat mengurangi risiko gangguan perkembangan otak embrio.

Kami juga menyarankan Anda untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan, agar dapat dilakukan pemeriksaan terhadap kesehatan reproduksi wanita Anda. Jenis pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik di daerah kewanitaan dan pemeriksaan penunjang seperti:


  • Ultrasonografi (USG) Abdomen

Tindakan ini dilakukan dengan meletakkan alat USG di atas perut sehingga gambaran mengenai kesehatan reproduksi wanita Anda (di dalam rahim dan panggul) dapat diketahui.

  • Pap Smear

Pemeriksaan pap smear bertujuan untuk mendeteksi perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker, apabila tidak ditangani dengan semestinya. Tes ini dapat mengenali tahap prakanker. Pada tahap prakanker, sel mulut rahim sudah menunjukkan perubahan yang dapat dilihat di bawah mikroskop dengan pewarnaan jenis papanicolaou (nama penemu tes pap smear). Saat pap smear, dokter akan memasukkan alat dari logam yang disebut spekulum untuk melebarkan liang vagina. Hal ini membantu dokter untuk mengamati vagina dan serviks, lalu mengambil sejumlah sel dan lendir di serviks dan sekitarnya. Bahan terebut akan ditaruh di atas kaca obyek atau di dalam cairan (Liquid Based Cytology — pap smear cara terbaru) untuk diperiksa di laboratorium.

  • TORCH

Pemeriksaan darah TORCH sangat penting bagi Anda yang ingin mempersiapkan kehamilan. TORCH terdiri dari beberapa penyakit yang dapat menggagalkan konsepsi (pembuahan) ataupun menumbuhkan infeksi kepada janin di dalam kandungan. Penyakit tersebut antara lain:

  • Toksoplasma (suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasma gondii dan ditularkan melalui daging tidak matang, sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, serta kotoran hewan yang terinfeksi);
  • Rubella (suatu kondisi medis yang ditandai dengan munculnya ruam merah, biasanya berukuran 1 sampai 4 milimeter, dan sembuh dalam waktu 3 hari);
  • Citomegalovirus (suatu kondisi medis yang disebabkan oleh cytomegalovirus, suatu virus golongan keluarga virus herpes yang dapat menyebar melalui cairan tubuh);
  • Herpes simpleks (suatu penyakit virus yang menjangkit mulut, kulit, dan alat kelamin).

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini