Dear Ibu Prita,
Saya memiliki 2 orang anak, putra, dan putri dengan selisih 3 tahun 4 bulan. Dalam merencanakan kebutuhan dana pendidikan mereka, instrumen investasi apa yang cocok? Apakah saya perlu membuat jarak agar masuk sekolahnya tidak bersamaan? Misalnya jadi 4 tahun selang pendidikannya atau saya membiarkan sebagaimana adanya dan mulai menabung/investasi? Mohon penjelasannya.
Salam,
Hilmy
Halo Mas Hilmy,
Perencanaan dana pendidikan untuk anak terdiri dari beberapa komponen berikut ini;
• Untuk jenjang pendidikan apa saja dan berapa lama lagi harus melakukan pembayaran pertama? Misal SD, SMP, SMA, atau Universitas.
• Biaya apa saja yang ingin disiapkan? Seperti uang pangkal, uang sekolah, uang buku, dan uang kegiatan lainnya.
• Berapakah tingkat inflasi biaya pendidikan? Di Jakarta misalnya, tingkat inflasi pendidikan untuk sekolah swasta bisa berkisar antara 5% hingga 15%.
Dengan perencanaan sejak awal, Anda tidak perlu mengatur dengan menunda atau membuat jarak masuknya putra dan putri ke jenjang pendidikan. Anda dapat mendaftarkan anak anda bersekolah sesuai dengan usia masing-masing karena dana pendidikan sudah disiapkan. Langkah pertama, Anda tentukan 3 komponen yang saya sebutkan diatas. Luangkan waktu untuk meriset beberapa sekolah yang Anda tuju.
Langkah kedua, hitung dengan bantuan kalkulator dana pendidikan, berapakah kebutuhan dana yang harus Anda siapkan. Dengan bantuan kalkulator juga, Anda dapat mengetahui berapakah perkiraan kebutuhan menabung dan investasi yang harus Anda lakukan.
Langkah ketiga, memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai target dana. Panduan umum yang dapat digunakan adalah untuk jangka waktu investasi dibawah 2 tahun, Anda dapat menggunakan pilihan antara tabungan atau reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk jangka waktu diatas 2 tahun, Anda memilih investasi melalui produk investasi reksa dana campuran atau logam mulia. Nah, apabila jangka waktu diatas 10 tahun, maka pilihan seperti reksa dana saham akan lebih menarik karena memiliki potensi imbal hasil yang paling optimal dengan risiko yang dimiliki.
Setiap produk investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Dalam hal reksa dana campuran dan reksa dana saham, risiko yang mungkin terjadi adalah fluktuasi harga reksa dana. Sedangkan untuk logam mulia, risiko yang mungkin terjadi adalah risiko kecurian.
Sebelum Anda merancang dana pendidikan, pastikan bahwa Anda memiliki jumlah dana darurat yang cukup serta proteksi berupa asuransi jiwa yang memadai. Dan juga, ketahuilah profil risiko Anda sebelum membeli produk investasi.