Anda berencana untuk mengajukan pinjaman uang guna mendukung usaha? Biasanya sebagai pengusaha, Anda mungkin memerlukan pinjaman uang sebagai modal kerja, misalnya digunakan untuk membeli mobil operasional usaha atau berinvestasi untuk mengembangkan pasar ke daerah lain. Inilah mengapa jumlah orang yang mengajukan pinjaman usaha dari bank pada tahun 2014 meningkat sekitar 12% dibanding periode 2013.[1]
Namun sebelum mengajukan pinjaman ke bank untuk tujuan pengembangan usaha atau kebutuhan operasional, Anda perlu berhati-hati agar tidak terkena jebakan utang. Jebakan utang adalah siklus utang yang terjadi terus-menerus sehingga peminjam tidak bisa membayar dan terus terbelit utang lagi dan lagi. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut beberapa hal di antaranya:
Seberapa besar kebutuhan dan kemampuan bayar Anda?
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan sebelum mengajukan pinjaman adalah kebutuhan Anda dan kemampuan untuk mencicilnya. Sebagai contoh Anda akan mengajukan pinjaman pembelian mobil untuk keperluan operasional usaha. Pertimbangkan mobil apa yang paling tepat untuk mendukung usaha dan pertimbangkan kemampuan mengangsurnya. Jangan sampai uang yang dipakai mencicil lebih besar dari pendapatan yang diperoleh dari hasil operasional mobil tersebut.[2]
Berapa bunga yang harus Anda bayarkan?
Perhatikan bunga pinjaman yang dikenakan. Ada baiknya sebelum memutuskan memilih sebuah produk pinjaman, Anda membandingkan bunga masing-masing lembaga penyalur pinjaman. Bandingkan besaran bunga dan sistem pembayaran cicilan pokoknya. Masing-masing bank dan lembaga peminjam biasanya menerapkan ketentuan yang berbeda.[3]
Apa saja syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi
Pelajari dengan hati-hati syarat dan ketentuan dari lembaga tersebut secara detail. Misalnya saja pengajuan pinjaman untuk membeli kendaraan operasional, uang muka yang harus dibayarkan bisa berbeda tergantung dari usia dari si peminjam. Untuk orang berusia 25 tahun bisa berbeda dengan orang berusia 40 tahun. Makin tua usia, biasanya uang muka yang harus dibayarkan akan semakin besar. Selain itu apakah uang muka tersebut bisa diangsur atau harus dibayar sekali. Hal-hal seperti ini harus Anda perhatikan secara rinci. [4]
Beberapa hal tersebut bisa menjadi pertimbangan Anda sebelum mengajukan pinjaman. Selanjutnya Anda bisa mencari tahu apa saja lembaga penyalur pinjamannya di sini.