Hampir di seluruh dunia saat ini browser paling populer adalah Google Chrome. Namun di Korea Selatan yang terkenal internetnya sangat maju, justru pasar browser mereka masih “dikuasai” oleh Internet Explorer.
Hal ini berawal dari booming-nya e-commerce di Korea Selatan di sekitar awal tahun 90-an. Saat itu kekhawatiran terhadap penipuan online sangat besar. Ini membuat pemerintah Korsel sigap. Mereka membuat sistem ID nasional. ID ini terhubung dengan data biometrik masing-masing orang.
Dengan pembuatan sistem identitas tunggal ini, terbukti membuat Korea Selatan menjadi sangat cepat berkembang di ranah online. Situs-situs lokal Korsel semacam Tokopedia, eBay, dll, hampir semuanya menggunakan sistem ini.
Di sisi client, sistem ini berjalan di atas ActiveX. Sementara itu, ActiveX hanya bisa berjalan di atas browser Internet Explorer. Inilah sebabnya mengapa lebih dari tiga perempat pengguna internet di Korsel masih menggunakan Internet Explorer. Secara global, pengguna Internet Explorer saat ini hanya sekitar 20%.
Ketergantungan pada ActiveX ini akhirnya justru membuat masalah. Walaupun Microsoft masih mendukung ActiveX di Internet Explorer, mereka justru menyarankan untuk meninggalkan ActiveX. Jika Microsoft sendiri sudah menyarankan untuk meninggalkan produk mereka sendiri, sudah sewajarnya jika pemerintah Korsel pun tidak lagi bergantung pada ActiveX.
Hasil polling dari Federation of Korean Industries sendiri menyebutkan bahwa 78.6% responden menginginkan penggunaan ActiveX API diberhentikan. Tetapi, selama migrasi dari ActiveX ini belum selesai, warga negara Korsel mau tak mau akan tetap jadi pengguna setia Internet Explorer.