Meskipun sama-sama berkaitan dengan kelebihan gula di dalam darah, diabetes tipe 1 dan 2 memiliki perbedaan mendasar. Mulai dari penyebab, pengobatan hingga cara mencegahnya.
Diabetes tipe 1 disebut juga dengan juvenile diabetes karena 70 persen penderitanya cenderung berusia muda. Kondisi ini disebabkan ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin, sehingga jumlah insulin lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali dibandingkan orang sehat.
Penyebab munculnya diabetes tipe 1 biasanya secara tiba-tiba dengan keluhan intens buang air kecil, cepat merasa haus dan lapar, mulut kering, penurunan berat badan, penglihatan kabur, dan kesemutan atau nyeri di tangan, kaki atau keduanya. Jika Anda memiliki diabetes tipe 1, hidup mulai bergantung pada suntikan insulin.
Sementara diabetes tipe 2 lebih mungkin datang secara bertahap atau tanpa disadari meskipun memiliki gejala yang hampir sama dengan tipe 1. Bedanya, tipe 2 menyerang segala usia.
Patut diketahui, penyakit diabetes juga dapat diturunkan melalui faktor genetik atau turunan. Diabetes Melitus (DM) tipe 2 atau kencing manis bisa diturunkan oleh ibu kepada anaknya, jadi bukan oleh ayah. Tetapi seseorang yang kedua orang tuanya menderita diabetes sudah hampir dipastikan juga akan menderita diabetes.
Seperti yang dilansir dari New England Journal of Medicine, menurut Frank Hu selaku profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health dan penulis senior studi tersebut, lebih dari 90 persen kasus diabetes tipe 2 khususnya pada wanita dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup. Penyakit ini dipicu pola makan buruk dan jarang berolahraga. Lemak yang menumpuk dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin.
Yuk, ketahui beberapa makanan sehat yang membantu mencegah terjadinya diabetes tipe 2!
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kedelai, kacang merah, kenari, kacang hitam, dan kacang tanah membantu mengurangi rasa lapar serta menyediakan sumber karbohidrat, protein, magnesium, dan serat. Semua nutrisi ini memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga menstabilkan tingkat gula darah dalam tubuh.
Faktanya, penyakit jantung menyerang penderita diabetes akibat komplikasi. Menurut Journal of Nutrition yang diterbitkan di tahun 2008 oleh Nurses Health Study, konsumsi kacang secara teratur diyakini mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkakan kadar kolesterol sehat.
Sayuran hijau
Penelitian yang dilakukan Brigham and Women’s Health menunjukkan, wanita yang rutin mengonsumsi sayuran hijau cenderung memiliki risiko 29 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Selain mengandung vitamin, mineral, serat, sayuran hijau juga merupakan sumber karbohidrat berkualitas tinggi. Prediabetic Subjects menyebutkan, konsumsi makanan tinggi serat terbukti mengurangi perkembangan diabetes hingga 62 persen.
Bayam, sawi, brokoli, kangkung, dan sayuran hijau lainnya juga mengandung lutein, sebuah antioksidan yang baik untuk kesehatan mata. Hal ini penting karena penderita diabetes dapat mengganggu kesehatan penglihatan sebagai bentuk komplikasi.
Ikan
Pilihlah ikan yang mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, seperti salmon, makarel, tuna, dan sarden. Tapi hindari mengonsumsi ikan yang digoreng atau dilapisi tepung goreng. Komplikasi tunggal paling mematikan dari diabetes adalah penyakit jantung. Memakan ikan minimal sekali seminggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 40 persen, demikian menurut penelitian dari Harvard School of Public Health.
Seiring waktu, tingginya gula darah dapat meningkatkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, yang berkontribusi menyumbat arteri. Asam lemak omega-3 dalam ikan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, serta menaikkan kadar kolesterol baik.
Susu dan produk susu bebas lemak
Sebuah penelitian di Harvard School of Public Health yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine menemukan bahwa pria yang mengonsumsi lebih banyak produk susu terutama yang rendah lemak cenderung memiliki risiko rendah terhadap diabetes tipe 2. Produk susu juga diyakini membantu mencegah resistensi insulin.
Kandungan kalsium dan vitamin D juga ampuh mencegah diabetes. Menurut The Nurses Health Study Cohort di tahun 1976 yang melakukan percobaan terhadap 121.700 perawat perempuan di Amerika berusia 35-55 tahun ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi 1.200 mg kalsium dan lebih dari 800 UI vitamin D dapat menurunkan 33 persen risiko diabetes tipe 2. Makanan kaya kalsium juga membantu menurunkan berat badan. Hal ini penting karena menjaga berat badan merupakan langkah mencegah berkembangnya diabetes.
Beras merah
Menurut ilmuwan Harvard School of Public Health, beras merah lebih lama menaikkan kadar gula darah dalam tubuh dibandingkan beras putih. Menurut peneliti Harvard School of Public Health dalam Archives of Internal Medicine, mengganti sekitar 50 gram nasi putih (setara dengan sepertiga porsi harian) dengan beras merah bisa menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen. Beras merah kaya akan B1, B2, B3 dan B6, serta magnesium, zat besi, selenium, dan mangan.
Untuk mencegah terkena diabetes, hitung potensi tubuh Anda mengidap diabetes di sini.