Halo Ibu Prita,
Perkenalkan saya Dika dari Surabaya. Belakangan ini, banyak sekuritas yang menawarkan jenis investasi MTN (Medium Term Notes). Tolong beri penjelasan mengenai produk ini, keuntungannya dan apakah aman dari segi hukum.
Salam,
Dika
Halo Pak Dika,
Definisi singkat dari investopedia mengenai surat utang jangka menegah atau lebih dikenal dengan istilah Medium Term Note (MTN) adalah surat utang yang memiliki jangka waktu antara 5 hingga 10 tahun, meski masanya dapat hanya untuk 1 tahun.
MTN dikeluarkan oleh perusahaan yang membutuhkan dana pembiayaan dalam jangka pendek hingga menengah. Umumnya MTN ini menggunakan suku bunga mengambang dengan mengacu pada suatu acuan suku bunga yang dikenal dalam dunia keuangan internasional. MTN di Indonesia umumnya menggunakan acuan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan otomotif membutuhkan pembiayaan. Maka, salah satu opsinya adalah menerbitkan surat utang kepada investor. Maka, investor akan meminjamkan dana kepada perusahaan otomotif tersebut. Sebagai gantinya, perusahaan otomotif harus memberikan pendapatan bunga. Untuk legalisasi pengakuan utang, diterbitkanlah surat berharga berupa MTN.
Surat utang jangka menengah umumnya berdurasi 5 tahun hingga 10 tahun. Namun, pada prakteknya dalam jangka waktu 1 tahun, perusahaan biasanya melakukan penarikan kembali MTN dan membayarkan pokok modal dana pinjaman kepada investor. Jadi, berbeda dengan obligasi yang biasanya ditarik perusahaan saat jatuh tempo, MTN jarang sekali yang memenuhi masa durasinyanya hingga jatuh tempo.
Perbedaan utama antara obligasi dengan MTN adalah proses penerbitan surat berharga di pasar modal. Dalam hal penerbitan MTN, perusahaan dapat langsung menjual kepada investor tanpa perlu adanya proses penawaran di pasar sehingga meningkatkan biaya suku bunga. Selain itu, berbeda dengan kupon obligasi yang tetap, suku bunga MTN adalah mengambang.
Bagi nasabah seperti Anda, MTN merupakan salah satu pilihan jenis investasi di surat berharga yang ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek hingga menengah. Keuntungan yang akan diperoleh investor didapat dari suku bunga. Seharusnya, investor menginginkan tingkat suku bunga MTN lebih tinggi dari tingkat suku bunga deposito, karena risiko yang lebih besar dibandingkan deposito.
Risiko investasi yang terkandung dalam MTN adalah risiko gagal bayar dari perusahaan penerbit surat utang. Karena produk ini bukan produk perbankan, maka tentu saja tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan. Dari sisi legalitas, penerbitan MTN tidak membutuhkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, ada juga risiko perubahan tingkat suku bunga karena MTN menggunakan suku bunga mengambang. Dengan mempertimbangkan dua risiko di atas, maka jenis investasi ini lebih cocok untuk investor yang agresif.
Live a Beautiful Life!