Asuransi jiwa adalah suatu bentuk proteksi terhadap kestabilan finansial Anda dan keluarga jika Tertanggung atau pemilik asuransi meninggal dunia.[1] Jenis asuransi ini sangat penting untuk menjaga kestabilan kondisi finansial Anda dan keluarga. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada Anda yang merupakan tulang punggung keluarga, Uang Pertanggungan (UP) dari asuransi diharapkan bisa membantu ahli waris Anda untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu, Anda patut memilih asuransi jiwa dengan nilai UP yang memadai. Beberapa hal penting mengenai UP asuransi jiwa berikut ini patut Anda perkirakan saat hendak memilih asuransi jiwa.
Menghitung Nilai UP dengan Seksama
Banyak orang yang lalai memperkirakan besarnya UP saat hendak memiliki asuransi jiwa. Nilai UP sebesar 200 hingga 300 juta Rupiah dianggap sebagai nominal yang besar. Padahal kenyataannya, nilai tersebut justru terbilang kecil. Bayangkan bila keluarga Anda memiliki kebutuhan uang senilai 10 juta rupiah setiap bulan. Tentu UP senilai 200 juta hanya bisa diandalkan oleh keluarga Anda selama kurang dari 2 tahun saja.[2]
Perencana keuangan, Prita Ghozie, menyatakan bahwa life value method bisa digunakan sebagai salah satu pertimbangan apakah asuransi jiwa Anda akan menyediakan UP yang cukup untuk ahli waris.[3] Contoh kasusnya adalah seorang pria berusia 40 tahun yang memiliki istri dan satu orang anak berusia 15 tahun. Pria tersebut memiliki pendapatan bersih 50 juta Rupiah per bulan kemudian ia memiliki asuransi jiwa dengan sang anak sebagai ahli waris. Bila pria yang memiliki asuransi jiwa tersebut meninggal, maka perkiraan besarnya uang pertanggungan yang dibutuhkan oleh keluarganya adalah 50 juta rupiah x 12 bulan x 5 tahun dengan total 3 milyar Rupiah. Lima tahun adalah estimasi waktu yang dibutuhkan oleh sang ahli waris untuk mencapai usia mandiri. Berdasarkan life value method, maka pria tersebut harus memilih asuransi jiwa dengan total UP senilai 3 milyar Rupiah. [4]
Memperhitungkan Pengaruh Inflasi terhadap UP
Pengaruh inflasi dapat membuat nilai UP yang diperoleh keluarga Anda menjadi semakin berkurang. Sebagai contoh, bila ada peningkatan laju inflasi sebesar 6 persen maka UP senilai 200 juta Rupiah akan menyusut nilainya menjadi 178 juta rupiah saja.[5] Hal ini berarti manfaat UP untuk kelangsungan hidup keluarga Anda akan menjadi semakin kecil, serta berisiko pada ketidakstabilan kondisi finansial keluarga di tahun-tahun mendatang.
Mempertimbangkan Premi Asuransi yang Terjangkau
Tak hanya menentukan nilai UP dengan mempertimbangkan pengaruh inflasi, namun Anda juga harus mempertimbangkan keterjangkauan premi asuransi sesuai kemampuan finansial Anda. Premi asuransi perlu dimasukkan ke dalam budget bulanan Anda. Karena asuransi jiwa termasuk produk jangka panjang, maka Anda perlu mempertahankan nilai premi asuransi secara jangka panjang dengan mempertimbangkan kemungkinan naik turunnya kondisi finansial.
Bila Suami dan Istri Sama-Sama Bekerja
Bila pasangan suami istri sama-sama bekerja, maka prioritas kepemilikan asuransi jiwa bisa diprioritaskan terlebih dahulu untuk salah satu dari suami atau istri yang penghasilannya berperan penting untuk kebutuhan keluarga.[6] Biasanya pendapatan suami memiliki peran terbesar untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Sehingga, asuransi jiwa untuk suami akan menjaga kestabilan kondisi finansial keluarga bila sang suami meninggal.
Mempertimbangkan untuk Menambahkan Rider
Tak cuma mempertimbangkan UP untuk ahli waris, manfaat asuransi jiwa juga bisa dilengkapi dengan rider (manfaat tambahan). Menurut Prita Ghozie, jenis rider yang tepat untuk pemilik asuransi jiwa yang berusia 30 hingga 50 tahun adalah asuransi kesehatan.[7] Sebab jenis asuransi tersebut akan sangat dibutuhkan ketika tertanggung harus menghadapi risiko kesehatan. Penambahan premi untuk rider berupa asuransi kesehatan akan sesuai dengan manfaat proteksi yang Anda peroleh.
Merencanakan kepemilikan asuransi di usia produktif akan membantu Anda mewujudkan kestabilan kondisi finansial keluarga di masa depan. Dapatkan tips tentang perencanaan asuransi di usia produktif di artikel ini.