Keterkaitan antara ponsel dan kanker masih mengundang kontroversi. Sebagian orang menganggap itu mitos dan sisanya menganggap itu fakta. Namun, pada akhir Mei 2016 lalu, pemerintah Amerika Serikat mempublikasikan hasil penelitian terbaru mereka yang mencetuskan adanya hubungan antara radiasi ponsel dengan kanker.
Studi yang dilakukan oleh Program Toksikologi Nasional di Amerika serikat ini meneliti bagaimana radiasi radio frekuensi dengan kadar frekuensi yang digunakan dalam jaringan nirkabel di AS berpengaruh kepada tikus. Menurut informasi yang dilansir CNET, studi ini memisahkan tikus menjadi dua kelompok yang diberi intensitas radio frekuensi yang berbeda. Beberapa dari tikus percobaan ini ditemukan memiliki dua tipe tumor: satu di otak dan satu lagi di hati. Semakin banyak intensitas radiasi yang diterima tikus-tikus itu, semakin tinggi pula kemungkinan sel kanker berkembang dalam tubuh tikus-tikus itu.
Meskipun studi ini mengusulkan adanya hubungan antara kanker dan ponsel, namun belum jelas apakah ponsel memang bisa menyebabkan kanker.
Seperti yang dilansir PBS, para ilmuwan pun memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap hasil penelitian ini. Dariusz Leszczynski, seorang peneliti yang telah mengkaji radiasi dan kesehatan berpendapat, “Sungguh hasil yang positif … penelitian ini menunjukkan bahwa kesehatan umat manusia mungkin berada dalam bahaya.”
David Carpenter, seorang direktur dari institusi Kesehatan dan Lingkungan di Universitas Albania berkata, “Kami sama sekali tidak menyangka mereka bisa menemukan sesuatu dari penelitian ini. Saya sendiri pernah bilang kalau penelitian ini hanya menghabiskan banyak biaya saja.”
“Tapi tetap saja, tikus ataupun binatang-binatang lainnya bukanlah model sempurna untuk sebuah percobaan,” tutur Ralph deVere White, direktur Comprehensive Cancer Center di Universitas California, Davis. Ralph juga menambahkan bahwa ada suatu kasus di mana obat kanker yang diuji pada tikus memiliki tingkat kegagalan 95% ketika digunakan pada manusia.
Perdebatan mengenai keterkaitan kanker dan ponsel akan masih berlanjut karena pada dasarnya ilmu pengetahuan tidaklah bersifat statis dan akan selalu mengalami pembaharuan. Jika sekarang sebuah penelitian mengatakan adanya hubungan antara radiasi ponsel dengan kanker, tidak menutup kemungkinan di suatu hari nanti akan ada penelitian yang menyanggah penelitian ini.