Baru-baru ini saya bertemu dengan teman lama, namanya Prabu. Usia kami sama-sama 30-an. Saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan akuntan cukup ternama di kawasan Sudirman. Saya dan Prabu pun akhirnya ngopi dan ngobrol seputar keluarga, pekerjaan dan kesehatan.
Semua Berawal dari Sini
Brett, gimana kabarnya? Masih rutin berenang?
Iya, berenang itu terapi buat saya. Bener-bener bantu ngilangin stres. Kamu gimana?
Wah, saya udah lama banget nggak olahraga, udah hampir setahun. Makanya saya gendut banget. Kalo mau olahraga sebelum berangkat kantor, artinya saya harus berangkat dari rumah jam 5 pagi. Nggak mungkin kan? Kalau mau olahraga setelah jam kantor, sampai rumah bisa jam 10 malam. Nggak mungkin juga. Saya jadi jarang ketemu keluarga dong.
Tipikal Pekerja Jakarta
Prabu tipikal pekerja berusia 30-an yang hidup di Jakarta yang memiliki masalah kurang lebih seperti itu. Berat badannya agak sedikit berlebihan dan bawaannya gampang capek. Sebenarnya ia ingin sekali kembali berolahraga supaya tetap sehat.
Saya bangga dengan Prabu yang memiliki pekerjaan yang bagus dan hidup yang mapan. Tapi saya juga sedih karena merasakan penyesalan yang ia ceritakan tentang kenaikan berat badan dan kurangnya waktu berolahraga. Prabu sukses dengan karirnya, tapi ia benar-benar harus berjuang untuk sukses mempertahankan kesehatan dirinya.
Coba deh simak beberapa tantangan dalam hidup Prabu:
1. Tanggung Jawab Keluarga
Saat ini Prabu memiliki seorang anak yang baru saja mulai sekolah. Dia juga punya setumpuk tagihan yang harus dibayar, cicilan mobil dan rumah di Bintaro.
2. Tuntutan Pekerjaan
Dengan posisi sebagai senior, ia harus menghadapi berbagai deadline, meeting dan mau nggak mau baru bisa makan malam ketika sampai di rumah.
3. Kemacetan Jakarta
Setiap hari Prabu menghabiskan waktu 3 jam pulang-pergi dari Bintaro ke Sudirman.
Dampak Buruknya
Prioritas Prabu untuk mengutamakan karir dan keluarganya memberi dampak seperti di bawah ini:
1. Prabu melewatkan sarapan dan hal ini akan memperlambat metabolisme tubuh sehingga tubuh nggak akan mendapatkan energi sampai ia sarapan di kantor.
2. Dia selalu makan di luar, baik di restoran maupun warung, dan ia mengonsumsi makanan yang tinggi MSG, gula, lemak dan minyak. Selain itu porsi menunya juga cukup banyak.
3. Prabu pulang ke rumah saat larut malam. Ketika dia masuk rumah pun bisa jadi tingkat stresnya akan naik, dia kurang tidur dan nggak berenergi.
4. Dia jarang berolahraga. Seiring bertambahnya usia, massa otot kita akan menurun, apalagi jika kita jarang berolahraga. Kondisi ini biasa terjadi saat menginjak usia 30-an. Massa otot yang rendah akan memperlambat metabolise dan massa lemak kita pun akan terus bertambah.
Pilihan yang Lebih Baik
Saya akhirnya memberi saran kepada Prabu. Intinya sih, saya ingin dia bisa meningkatkan kesehatan tanpa mengorbankan prioritas karir dan keluarga. Pilihan ini juga bisa Anda lakukan lho, simak tips berikut:
Bawa makan siang dari rumah.
Masakan rumah itu jauh lebih enak dan tidak banyak menggunakan garam, gula, minyak. Anda pun bisa mengontrol porsinya.
Jangan lupa konsumsi sarapan pagi yang sehat.
Coba deh minta ART Anda untuk menyiapkan semangkuk buah atau oatmeal.
Coba untuk memilih menu makan siang yang lebih sehat kalau makan di luar kantor.
Ambil porsi nasi, sayur atau lauk yang lebih banyak dan jangan ambil gorengan.
Kembalikan semangat untuk kembali berolahraga.
Coba beli sepatu lari yang baru, celana atau kaos yang baru atau mungkin sepeda baru?
Selalu siapkan tas untuk ke gym baik di mobil maupun di kantor.
Gunakan akhir pekan Anda untuk bersama keluarga.
Anda bisa kok menikmati akhir pekan sambil makan di restoran favorit. Ini bisa digunakan sebagai reward, karena Anda telah bekerja keras selama satu minggu.
Ikuti Cara Saya
Cerita mengenai Prabu di atas benar-benar nyata loh. Saya sih berharap bahwa cerita ini bisa memberi inspirasi kepada Anda semua. Saya tahu kok, kita ini gampang banget untuk bilang Nanti deh berubahnya, gue lagi sibuk banget sekarang. But we all know its better to start now.
Coba deh beberapa tips ini dan temukan perubahan kecil dalam hidup Anda. Jangan lupa untuk mengombinasikan cardio dengan fun hobby day, atau pilates dengan angkat beban selama 4-6 minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Menu makan siang favorit saya:
porsi nasi putih
Tumis tempe dan tauge buncis bawang
Pepes ayam
Sambel terasi
Pisang
Apel
Aktivitas olahraga saya setiap minggu biasanya mengikuti jadwal di bawah ini:
Cardio : berenang, lari, naik sepeda, atau lakukan cardio di gym.
Pilates : sesi pilates dengan seorang pelatih.
Angkat beban : latihan di gym.
Fun hobby day : tenis dengan beberapa teman dekat.
Reward untuk diri sendiri:
Makan Bakmi GM Pondok Indah Mall 1 di hari Sabtu.
Nonton bioskop, ngemil popcorn dan calamari bersama istri saya.
Last but not least, kalau program Anda berhasil, jangan lupa sharing dengan saya atau punya pertanyaan, silakan klik di sini, kategori : kesehatan dan pilih topik pertanyaan Anda.