Setiap orang pasti pernah membeli makanan kemasan seperti biskuit, minuman, dan sereal. Sebelum membeli, selain harga, biasanya pembeli mengecek tanggal kadaluarsa pada labelnya. Namun, ada hal penting yang luput dari perhatian pembeli, yaitu membaca label makanan.
Padahal label makanan menjelaskan kandungan apa saja yang ada dalam makanan tersebut, seperti komposisi makanan, fakta nutrisi, dan juga takaran saji dalam satu kemasan. Label makanan ini sering luput dari perhatian karena letaknya berada di balik kemasan dan ditulis dengan ukuran kecil.
Komposisi makanan
Informasi dalam label kandungan makanan berisi bahan apa saja yang terkandung dalam makanan tersebut atau biasa disebut daftar komposisi. Umumnya, urutan penyebutan diawali dari bahan yang kandungannya terbanyak, seperti gula, tepung, minyak nabati, lemak, garam, dan kalsium.
Dalam komposisi makanan ada istilah-istilah asing yang harus Anda ketahui:
– Low in Fat (low fat) artinya makanan itu mengandung tiga gram lemak per porsi.
– Cholesterol-free bukan berarti makanan itu bebas lemak namun berbahan dasar utama sayuran, meski bukan berarti sayuran juga mengandung lemak.
– Low sodium artinya kadar garam produk tersebut hanya setengah dari versi produk biasa.
– No Sugar Added/Unsweetened tidak berarti makanan tersebut bebas gula. Melainkan makanan itu mengandung gula alami seperti dari buah-buahan.
Mengetahui komposisi makanan sangat penting bagi penderita penyakit tertentu dan orang yang menghindari bahan makanan tertentu. Contohnya bagi penderita diabetes yang harus mengindari konsumsi gula, penderita kolesterol yang harus menghindari konsumsi lemak, dan bagi penderita hipertensi harus mengatur konsumsi sodiumnya.
Takaran saji
Salah satunya yang sering luput dari pembeli adalah takaran saji. Takaran saji dibuat untuk mengetahui ukuran satu kali konsumsi. Misalkan sekotak besar biskuit setara empat gelas susu. Jika Anda menghabiskan setengah kotak biskuit sekali makan, tandanya setara dengan meminum dua gelas susu.
Kandungan nutrisi
Berikutnya, pembeli perlu memperhatikan kandungan nutrisi (nutrition facts) makanan tersebut. Dengan membaca kandungan di dalamnya dapat mencegah konsumsi dan pemahan yang keliru terhadap suatu produk makanan. Misalkan jumlah kalori yang terlalu tinggi. Wanita biasanya butuh 1.800-2.000 kalori dan pria 2.200-2.600 kalori per hari.
Petunjuk penyimpanan
Konsumen biasanya tidak mementingkan tempat penyimpanan. Padahal pada beberapa makanan perlu penempatan khusus agar tidak terjadi kerusakan seperti daging, susu, dan pudding.
Ada suhu-suhu tertentu yang dibutuhkan makanan kemasan agar tetap layak santap. Ada juga makanan yang harus menghindari matahari. Beberapa makanan mungkin saja mengandung bakteri peracunan makanan. Pertumbuhan bakteri-bakteri ini membentuk racun-racun hingga pada tingkat yang membahayakan bagi konsumen.
Daftar bahan makanan
Hal ini sangat penting, terutama bagi kaum muslim perlu mengetahui bahan apa saja yang digunakan. Hal ini menghindari mengkonsumsi makanan yang diharamkan, seperti makanan yang mengandung daging babi.
Selain istilah pork untuk menyebut produk yang mengandung babi, produsen juga kerap memakai istilah swine, lard, hog, board, bacon, pig, ham, dan lain sebagainya.
Jadi, bagi Anda yang sering membeli makanan dalam kemasan, mulai sekarang jadilah konsumen yang cerdas.