Halo Bu Prita,
Perkenalkan saya Deki (21 tahun). Saya seorang mahasiswa semester 5 dan belum memiliki penghasilan. Orang tua saya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan gaji Rp4 juta dan memiliki penghasilan tambahan dari berbisnis Rp7 juta per bulan. Saya dan keluarga berencana menggadaikan barang berharga dengan opsi sebagai berikut:
– Mobil seharga Rp210 juta atau
– Tanah yang ditempati dengan 2 akta tanah (seharga Rp300 juta-an dan Rp180 juta-an) atau
– Rumah yang ditempati (sama dengan tanah) seharga Rp1 M lebih.
Uang di atas akan digunakan dengan rincian:
– Membeli 1 unit mobil lagi (seharga Rp130 juta-an jika menggadaikan mobil sebelumnya atau Rp190 juta-an jika menggadaikan tanah/rumah)
– Membeli rumah dengan harga Rp300 juta untuk ditempati, atau membeli ruko dengan harga Rp300 juta lalu disewakan per tahun.
– Memulai bisnis franchise restoran dengan harga Rp85 juta.
– Investasi logam mulia dan reksa dana.
– Menyiapkan dana cadangan.
Akan dilaksanakan pada bulan ini juga.
Pertanyaan saya:
1. Apakah bisa menggadaikan tanah atau rumah ke pegadaian untuk berutang? Saya sudah mengecek situs webnya namun yang tercantum paling tinggi mobil/motor.
2. Tercantum pula batas jangka waktu pinjaman hanya sampai 4 bulan. Apakah bisa diperpanjang hingga 4 tahun?
3. Apakah pihak pegadaian dapat mengambil paksa aset kami jika terlalu lama mengembalikan uang pinjamannya?
4. Lebih baik berutang ke bank atau pegadaian?
5. Lebih bijak membeli mobil secara kredit atau tunai? Bagaimana dengan rumah?
6. Apa saja risiko bila menggadaikan mobil/tanah/rumah?
Salam,
Deki
Halo Deki,
Sebelum menjawab enam pertanyaan di atas, saya ingin menyampaikan pentingnya punya rencana keuangan sebelum melakukan implementasi atas rencana tersebut. Saya kurang mendapat informasi mengenai tujuan finansial yang Anda ingin capai, namun tetap gunakan panduan profil risiko dan jangka waktu pendek, menengah, serta panjang dalam memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan finansial tersebut. Nah, berikut adalah jawaban saya untuk ke enam pertanyaan Anda.
1. Fasilitas pinjaman melalui pegadaian tergolong pinjaman jangka pendek yaitu 4 bulan. Jumlah pinjaman mulai dari Rp50 ribu hingga di atas Rp200 juta. Dan untuk saat ini, maksimum barang gadai adalah kendaraan bermotor yang memiliki BPKB. Untuk itu Anda tidak dapat menggadaikan tanah atau rumah ke pegadaian.
2. Pinjaman dapat diperpanjang setiap 4 bulan dengan syarat barang gadai ditaksir ulang dan jumlah pengembalian pinjaman pun dihitung ulang. Begitu seterusnya hingga Anda menebus barang gadai. Apabila Anda tidak sanggup memperpanjang atau pun menebus barang gadai saat jatuh tempo, maka pihak pegadaian punya hak untuk melakukan lelang atas barang Anda. Selain gadai konvensional dan gadai syariah, pihak pegadaian juga memiliki beberapa jenis layanan lain yang memberikan fasilitas pinjaman untuk memulai bisnis dengan jangka waktu hingga 12 bulan. Namun, dana pinjaman tidak boleh digunakan untuk keperluan lain selain untuk modal memulai bisnis. Alternatif layanan lain yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan adalah kredit multi guna. Namun, sayangnya layanan ini hanya bisa diambil oleh karyawan saja.
3. Tentu saja apabila Anda tidak dapat melunasi pinjaman saat jatuh tempo atau Anda juga tidak memperpanjang masa gadai.
4. Fasilitas pinjaman dapat diperoleh melalui bank atau pun pegadaian. Seperti saya jelaskan diawal, pinjaman ke pegadaian sifatnya relatif lebih mudah karena Anda hanya perlu membawa barang jaminan lalu dana pinjaman akan cair dalam jangka waktu tidak sampai 24 jam. Oleh sebab itu, pinjaman ke pegadaian lebih cocok untuk pinjaman jangka pendek dengan nominal pinjaman dibawah Rp200 juta. Diatas itu, fasilitas pinjaman dari bank lebih sesuai.
5. Membeli mobil sebaiknya secara tunai dengan alasan nilai mobil akan terus menyusut setiap tahunnya. Pembelian mobil secara kredit menjadi opsi yang ideal apabila pekerjaan Anda membutuhkan mobilitas tinggi sehingga menambah produktivitas untuk mendapat penghasilan. Berbeda dengan rumah yang nilainya terus naik, membeli secara tunai mungkin butuh waktu untuk mengumpulkan uang. Padahal bisa jadi properti yang ingin dibeli sudah laku atau harganya semakin melambung. Itu sebabnya pembelian rumah baik dibantu dengan kredit, sedangkan pembelian mobil usahakan secara tunai.
6. Risiko menggadaikan rumah tinggal sangat besar. Anda bisa terusir dari rumah tinggal, sedangkan Anda belum punya tempat tinggal lain. Itu sebabnya untuk memulai bisnis, saya kurang menyarankan mengambil pinjaman dengan agunan berupa rumah tinggal. Jika bisnis kurang berhasil, maka hidup Anda dan keluarga akan terancam karena hilangnya rumah tinggal.
Semoga semua jawaban di atas bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Jangan lupa untuk mulai dari penentuan tujuan finansial, lalu strategi untuk mencapainya, baru lakukan aksi implementasi yang diperlukan.
Live a Beautiful Life!