Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Diet OCD

Hai Dokter,
Saya seorang lelaki berusia 23 tahun. Baru-baru ini, saya mencoba mengikuti diet OCD (Obsessive Corbuzier Diet) sebagai cara menurunkan berat badan. Diet ini menyarankan saya untuk makan pada waktu yang telah ditentukan. Penentuan waktu itu diibaratkan sebagai jendela makan. Jika jendela makan saya terbuka, saya mengonsumsi bayam rebus, tempe goreng dengan sedikit minyak, sambal terasi, kerupuk tanpa nasi. Saya pun mengonsumsi ubi kukus sebagai camilan sampai jendela makan ditutup. Baikkah menu tersebut untuk keseharian saya? Sebagai informasi, pekerjaan saya tidak membutuhkan tenaga ekstra karena lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Terima kasih atas penjelasannya, Dok.

Salam,
Eka Bekti

Dear Bapak Eka,
Tubuh yang ideal merupakan impian semua orang, karena itulah berbagai cara dan metode diet dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diimpikan. Metode diet yang ada saat ini juga cukup bervariasi dan dengan berbagai pola yang disesuaikan dengan kondisi tubuh atau keperluan yang kita butuhkan apakah itu cara menurunkan berat badan maupun menjaganya tetap stabil atau menaikkan berat badan. Dari semua itu, yang terpenting dari diet adalah bagaimana kita dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh baik itu selama maupun dikemudian hari setelah diet itu dilakukan karena diet bisa diartikan secara sederhana yakni bagaimana seni seseorang dalam mengelola apa yang dikonsumsi atau dimasukkan kedalam mulut.

Salah satu diet yang mungkin pernah dilakukan oleh sebagian masyarakat adalah diet OCD. Diet OCD sendiri merupakan salah satu cara menurunkan berat badan yang sempat naik daun beberapa waktu lalu dan sudah banyak yang mencoba dan berhasil dengan metode diet ini. Namun pertanyaannya adalah apakah diet ini cocok untuk semua orang?

Sistem diet OCD yang berupa puasa selama beberapa jam dan adanya jendela atau waktu tertentu untuk makan memiliki pola yang sangat mirip dengan suatu metode diet yang dikenal dengan nama intermittent fasting. Metode diet semacam ini sempat juga menjadi tren di beberapa negara seperti •fast diet• oleh dr. Michael Mosley dari Inggris dan •8-hour diet• oleh David Zinczenko dari Amerika Serikat. Banyak yang sudah mengaku berhasil menurunkan berat badan secara drastis dengan metode diet puasa tersebut.


Cara menurunkan berat badan yang kurang tepat dapat menimbulkan resiko kesehatan pada pelakunya, bisa selama menjalani diet tersebut maupun kemudian hari. Hanya melakukan puasa tanpa memperhatikan jenis makanan ataupun kecukupan gizi yang dikonsumsi, tidak mendapatkan cukup cairan tentunya dapat menyebabkan anda mudah merasa lelah, wajah pucat hingga bisa menyebabkan pingsan karena kekurangan nutrisi. Karena itu kita perlu memperhatikan beberapa aturan dan konsultasi ke dokter terlebih dahulu ketika melakukan suatu jenis diet terutama jika Anda mempunyai riwayat penyakit tertentu.

Keberhasilan diet seseorang tergantung pada pengaturan dari berbagai hal yakni rutinitas olahraga, kecukupan waktu istirahat, management pikiran dan pola makan yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh tiap individu yang melakukannya.

Bila dilihat dari daftar makanan yang Eka konsumsi berupa tempe, bayam, kerupuk dan ubi sebagai cemilan, memang dalam beberapa waktu akan mengalami penurunan berat badan. Namun penurunan ini kurang baik karena tidak mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktifitas dengan baik, akibatnya bisa menyebabkan tubuh menjadi lemah dan menjadi tidak bisa melakukan olahraga. Selain itu, bila suatu saat Eka berhenti melakukan diet, berat badan akan kembali melonjak.

Untuk berfungsi dengan baik, tubuh kita butuh asupan nutrisi yang cukup mulai dari karbohidrat, protein, serat, lemak baik, vitamin serta mineral. Karena itu, sebaiknya ketika jendela makan sudah terbuka, Eka hendaknya mengkonsumsi makanan yang memiliki nutrisi lebih cukup. Asupan protein dapat diisi dengan mengkonsumsi daging ayam tanpa kulit.

Untuk kebutuhan vitamin dan serat, jangan lupa konsumsi sayur dan buah. Sebagai pengganti nasi, usahakan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal atau roti gandum. Kemudian sebagai cemilan hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Ubi merupakan pilihan yang cukup baik karena mengandung karbohidrat kompleks namun sebaiknya divariasikan setiap hari dengan buah buahan yang memiliki kandungan lebih kaya dan kadar gula alami sehingga Eka tidak merasa letih atau lemas saat beraktifitas.

Terakhir, olahraga merupakan salah satu syarat utama untuk mendapatkan badan yang ideal dan indah. Diet yang hanya terdiri dari puasa tanpa melakukan olahraga justru tidak baik dan kurang efektif. Dalam diet OCD, sangat disaranan untuk melakukan olahraga berupa weight training seperti angkat beban, push up dan olahraga yang membentuk otot. Apalagi untuk Eka yang lebih banyak bekerja di kantor.

Apapun cara atau metode diet yang Anda pilih, pastikan bahwa Afnda tidak menyiksa diri sendiri dengan tidak memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Semoga bermanfaat.

Salam,

dr. Ryan Thamrin