Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Ingin Punya Anak Lagi

Halo Dokter,

Saya mau berkonsultasi masalah reproduksi. Saya menikah tahun 1997 dan sudah dikaruniai seorang anak yang sekarang sudah berumur 15 tahun. Sejak anak umur sebulan istri saya menjalani KB suntik tiap 3 bulan selama 11 tahun. Sekitar 4 tahun lalu KB suntik itu sudah dilepas karena kami ingin memiliki punya anak lagi. Tapi mengapa kami belum berhasil menambah anak? Padahal menstruasi istri saya lancar. Yang ingin saya tanyakan:

  1. Apakah karena akibat KB suntik itu kandungan tidak lagi subur?
  2. Apakah itu yang disebut kandungan kering hingga tidak ada harapan untuk mempunyai anak?
  3. Bagaimana solusinya untuk memulihkan supaya kesehatan reproduksi baik dan kandungan subur kembali?

Terima kasih atas jawabannya.

Ismail Kadili

 

Jawaban:

 

Dear Bapak Ismail Kadili,

Terima kasih atas pertanyaan Anda. Keluhan Anda dan istri saat ini adalah ingin segera mempunyai anak dengan riwayat istri menggunakan kontrasepsi suntik tiga bulan.

Perlu diketahui bahwa seluruh metode kontrasepsi yang bersifat hormonal seperti suntik, pil, spiral maupun susuk (implant), dapat mengubah keseimbangan hormon di dalam tubuh wanita dan menyebabkan gangguan di tubuh.

Gangguan-gangguan tersebut termasuk gangguan menstruasi dan penundaan kembalinya kesuburan wanita yang dapat berlangsung sekitar empat bulan dari penghentian kontrasepsi hormonal tersebut. Selain itu, dalam istilah medis tidak ada yang dinamakan rahim kering akibat penggunaan kontrasepsi hormonal.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan reproduksi (kesuburan):

  • Masalah pada saluran indung telur (sumbatan, infeksi, atau peradangan).
  • Gangguan keseimbangan hormon pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya, seperti riwayat istri Anda.
  • Masalah pada mulut rahim (infeksi, penyempitan, kelainan selaput lendir).
  • Masalah pada rahim seperti:
    • Polip: pertumbuhan jaringan tidak ganas yang menonjol dari lapisan mukosa sebuah organ ke dalam rongga tubuh, yang dapat tumbuh di dalam rahim ataupun di dalam mulut rahim.
    • Mioma: tumor jinak pada dinding rahim.

Apabila saat ini siklus menstruasi istri Anda sudah normal, kami sarankan istri Anda untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada daerah kewanitaan dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • USG (Ultrasonografi) Abdomen

Tindakan ini dilakukan dengan meletakkan alat USG di atas perut, sehingga gambaran di dalam rahim dan panggul dapat diketahui.


  • Pap Smear

Pemeriksaan pap smear bertujuan untuk mendeteksi perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker apabila tidak ditangani dengan semestinya. Tes ini dapat mengenali tahap prakanker. Pada tahap prakanker sel mulut rahim sudah menunjukkan perubahan yang dapat dilihat di bawah mikroskop dengan pewarnaan jenis papanicolaou. Saat melakukan pap smear, dokter akan memasukkan alat dari logam yang disebut speculum untuk melebarkan liang vagina. Hal ini membantu dokter untuk mengamati vagina dan serviks, lalu mengambil sejumlah sel dan lendir di serviks dan sekitarnya. Bahan ini akan diletakkan di atas kaca obyek (pap smear cara konvensional) atau di dalam cairan (Liquid Based Cytology – pap smear cara terbaru) untuk diperiksa di laboratorium.

  • Pemeriksaan darah TORCH untuk mempersiapkan kehamilan. TORCH terdiri dari beberapa penyakit yang dapat membuat kegagalan konsepi (pembuahan) ataupun infeksi kepada janin di dalam kandungan. Penyakit tersebut antara lain:
    • Toksoplasma: suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasma gondii yang ditularkan melalui daging tidak matang, sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, dan kotoran hewan yang terinfeksi. 
    • Rubella: penyakit yang yang dikenal sebagai campak Jerman ini ditandai dengan munculnya ruam merah, biasanya berukuran 1 sampai 4 milimeter, dan sembuh dalam waktu 3 hari. Rubella dapat menyebabkan terjadinya banyak komplikasi kecacatan pada anak yang belum lahir, seperti kehilangan pendengaran, masalah jantung, dan ketidaknormalan pada mata.
    • Citomegalovirus: suatu kondisi medis yang terjadi akibat infeksi oleh cytomegalovirus – virus dari keluarga virus herpes yang dapat menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah, air liur, urine, mani, dan air susu ibu.
    • Herpes simpleks: suatu penyakit virus yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkiti.

Dalam persiapan kehamilan, kami sarankan istri Anda untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Hentikan segala kegiatan yang kurang baik apabila ibu ingin hamil, seperti merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol (termasuk suami).
  • Hindari juga mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dari dokter.
  • Menurut The Center for Disease Control (CDC), wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan mengonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari, agar dapat mengurangi risiko gangguan perkembangan otak embrio.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini