Dari berbagai jenis kanker, kanker payudara menempati urutan teratas dalam jumlah kasus. Dan kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker. Tentu saja hal tersebut memprihatinkan. Tapi jangan sampai hal ini membuat Anda jadi takut berlebihan.
Sebenarnya, kanker payudara adalah jenis kanker yang bisa disembuhkan. Asal bisa dideteksi sejak dini (stadium 1 atau 2) kemudian diterapi. Angka kematian yang tinggi terjadi karena pasien kanker payudara umumnya datang berobat setelah memasuki stadium lanjut. Padahal deteksi dini kanker payudara tidaklah susah, Anda bisa melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
PELAJARI INI: CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
Waktu tepat untuk SADARI
Waktu yang tepat memiliki andil dalam menentukan keberhasilan Anda menemukan ketidakberesan pada payudara Anda. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah siklus menstruasi. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon. Sedangkan payudara Anda adalah organ yang paling sensitif terhadap hormon. Karena itulah, siklus menstruasi ini berefek pada payudara dan kemudian akan memengaruhi pemeriksaan payudara sendiri.
Pada saat menstruasi, payudara akan menjadi tegang dan bisa terasa sakit kalau dipegang. Tentu saja, ini akan menyebabkan ketidaknyamanan bila Anda melakukan SADARI. Oleh karena itu sebaiknya Anda melakukan SADARI 7 hingga 10 hari setelah menstruasi hari pertama Anda. Pada masa itu kepadatan payudara berkurang dan mendeteksi benjolan pun akan lebih mudah.
SADARI juga tidak bisa Anda lakukan ketika Anda ingat saja. SADARI harus dilakukan secara rutin. Lakukan SADARI setidaknya setiap satu sampai tiga bulan sekali. Bila perlu, gunakan fitur reminder di ponsel pintar Anda untuk mengingatkan.
Langkah-Langkah SADARI Payudara
Setelah mengetahui waktu SADARI yang tepat, selanjutnya lakukan langkah-langkah Sadari payudara yang direkomendasikan Yayasan Kanker Indonesia berikut ini.
- Berdiri tegak di depan cermin. Cermati bila Anda perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara. Termasuk pembengkakan dan/ atau perubahan pada puting. Tak perlu khawatir bila bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris. Itu merupakan hal yang normal.
- Angkat kedua tangan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara. Lalu dorong kedua siku ke belakang dan cermati bentuk dan ukuran payudara. Otot dada dengan sendirinya akan berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.
- Posisikan kedua tangan pada pinggang. Lalu condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung. Kemudian dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan atau kontraksikan otot dada Anda.
- Angkat tangan kiri ke atas, lalu tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Lalu pilih salah satu dari tiga pola gerakan berikut ini:
- Up/Down: Dengan menggunakan ujung jari tangan, raba dan tekan area payudara dan cermati seluruh bagian payudara kiri hingga area ketiak.
- Circular: Buatlah lingkaran-lingkaran kecil pada payudara, mulai dari atas ke bawah.
- Wedge: Buatlah gerakan lurus (tidak lagi melingkar) dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya.
- Ulangi gerakan yang sama pada payudara sebelah kanan.
- Cubit kedua puting. Cermati dan segera konsultasikan dengan dokter bila ada cairan yang keluar dari puting.
- Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Kemudian angkat lengan kiri ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan lagi salah satu dari tiga pola gerakan di atas. Dengan menggunakan ujung jari, tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
- Ulangi langkah ke-7 pada payudara kiri.