Penyakit kanker getah bening terkadang tidak terdeteksi sejak dini. Banyak orang yang awalnya merasa sehat, namun tiba-tiba divonis terkena kanker jenis ini. Untuk itu perlu diketahui sejak awal apa saja gejala penyakit kanker getah bening.
Kanker kelenjar getah bening atau lymphoma merupakan kanker dari sistem limfatik atau sistem yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sistem limfatik sendiri meliputi kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang. Ada beberapa gejala penyakit kanker getah bening yang perlu diwaspadai (mayoclinic.org, 14 Mei 2015):
Pertama, terjadi pembengkakan yang tidak dibarengi rasa sakit di bagian leher, ketiak atau pangkal paha. Untuk mendeteksi secara dini bisa dilakukan dengan meraba bagian-bagian tubuh tersebut.
Kedua, gejala lain yang biasa muncul adalah tubuh merasa lelah yang terus-menerus, demam, dan menggigil. Hati-hati juga apabila merasa berat badan yang terus menurun tanpa sebab, kehilangan nafsu makan, dan gatal pada beberapa bagian tubuh.
Ketiga, penderita juga biasanya sangat sensitif terhadap efek alkohol atau nyeri pada kelenjar getah bening setelah mengkonsumsi alkohol.
Menurut Dr dr Desak Gede Agung Suprabawati SpB(K) Onk, kanker kelenjar getah bening bisa menyerang siapa pun, namun yang dominan diderita oleh orang berusia di atas 40 tahun. Beberapa faktor risiko yang berpengaruh antara lain akibat penyakit autoimun (penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh), terlalu sering mengonsumsi obat imunosupresan (obat untuk mengatasi masalah autoimun), orang dengan HIV/AIDS, dan faktor lingkungan seperti karena terpapar bahan kimia, serta akibat unsur genetika atau faktor keturunan (jawapos.com, 20 November 2014).
Apabila Anda merasa ada sesuatu yang ganjil seperti benjolan di tubuh tertentu seperti ketiak, leher atau pangkal paha, sebaiknya Anda mengeceknya lebih lanjut ke dokter.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar atau pengalaman apabila di lingkungan sekitar ada yang menderita kanker kelenjar getah bening.