Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan dari University of Groningendan Netherlands Interdisciplinari Demographic Institute mengungkapkan hasil penelitian tentang rentang usia manusia. Mereka menemukan bahwa harapan hidup manusia di 60 tahun ke depan akan sampai di usia 125 tahun. Lebih tepatnya, orang akan hidup lebih lama hingga usia 125 tahun pada 2070 mendatang.
Sejauh ini, orang pertama yang mampu bertahan hidup paling lama di dunia adalah seorang wanita asal Perancis bernama Calment. Ia meninggal di usia 122 pada tahun 1997. Calment mampu mempertahankan kesehatannya hingga usia 100 lebih dengan tidak pernah melewatkan hidup sehat, terlepas ia adalah seorang perokok.
Usia panjang Calment masih menjadi misteri bagi sains modern. Bagaimana pun, menjaga pola makan, pola pikir, olahraga, serta diet mediterania, diperkirakan akan membantu manusia memiliki umur panjang.
Para ilmuwan asal Belanda mengemukakan bahwa seorang wanita berpeluang memiliki usia 125 tahun pertama di tahun 2070 mendatang. Namun perbandingannya adalah 1 dari 20.000 wanita. Analisis mereka berdasarkan pada probabilitas bagi orang yang tercatat hingga usia 109 tahun. Lalu, diekstrapolasikan dan seterusnya.
“Populasi centenarian meningkat dengan cepat. Sementara, kemungkinan usia 100 tahun yang bertahan bahkan sampai lebih dari itu masih rendah. Dengan populasi yang tumbuh, kemungkinan akan meningkat sehingga lebih banyak dari mereka yang akan mencapai usia lebih dari 100 tahun,” ungkap para ilmuwan.
Namun, pernyataan tersebut tak ayal menimbulkan kontroversi. Penelitian Amerika Serikat yang dipublikasikan di jurnal Nature sudah menantang pernyataan ilmuwan Belanda tersebut. Mereka mengatakan bahwa rata-rata usia manusia paling tinggi adalah di 115 tahun. Kritik mereka didasarkan pada ‘kesalahan tafsir pada hasil, asumsi tidak berdasar, dan ekstrapolasi tanpa dukungan dari data yang nyata‘.
Terlepas dari dua pendapat tersebut, pernyataan ilmuwan Belanda mengenai usia seseorang akan sampai 125 tahun di 2070 mendatang masih menjadi perdebatan dan misteri.
Beda penelitian, beda hasil
Sebelumnya, profesor Vladimir Khavinson juga pernah mengungkapkan soal rentang hidup manusia. Ia mengatakan bahwa rata-rata angka harapan hidup manusia adalah menjadi 120 tahun dalam 60 tahun ke depan.
Dengan mengubah peptida, profesor Vladimir Khavinson sudah membuktikan bahwa usia rata-rata bisa ditingkatkan. Caranya adalah memperlambat proses penuaan dengan meningkatkan fungsi organ tubuh kita.
Peptida terdiri dari asam amino dan mengatur aktivitas molekul tertentu. Salah satu contohnya adalah protein kecil yang memengaruhi bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap diet dan latihan fisik. Biasanya, peptida ditemukan pada makanan yang kita makan. Namun, dosis yang kita konsumsi juga bisa ditingkatkan melalui obat-obatan.
Profesor Khavinson menambahkan, setiap hewan dan manusia memiliki batas usia. Dan batas usia manusia adalah 110 hingga 120 tahun.“Kami menyelidiki 17 jenis kehidupan seperti domba, lalat, tikus, monyet, dan manusia. Dan kami benar-benar melihat peningkatan fungsi organ manapu,” katanya.
Dengan hasil penelitian ini, Khavinson percaya bahwa usia manusia bisa mengalami peningkatkan hingga 30 sampai 40 tahun lamanya. “Untuk saat ini, batas maksimum adalah 120 tahun. Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam 100 tahun mendatang. Usia harapan hidup mungkin bisa bertambah seiring berjalannya waktu,” tambahnya.
Sains mungkin saja bisa meramal atau memprediksi rentang usia manusia. Namun, terlepas dari berbagai hasil penelitian yang berbeda-beda, sesungguhnya usia manusia adalah sebuah misteri Tuhan.