Selamat malam Dokter,
Sudah hampir 2 bulan lidah suami saya bermasalah. Lidahnya berubah warna menjadi coklat kehitaman. Kata dokter, beliau terkena virus lalu diberi obat anti virus. Awalnya warna coklat kehitamannya mulai berkurang. Suatu hari obat tersebut lupa dikonsumsi dan warna lidahnya kembali lagi seperti sebelum mengonsumsi obat. Pertanyaan saya:
1. Apa yang menyebabkan lidah tersebut berubah warna? Penyakit apakah itu? Benarkah karena virus?
2. Bisakah diobati hingga sembuh total?
3. Adakah obat yang tepat untuk masalah tersebut?
4. Mungkinkah penyakit tersebut muncul kembali setelah sembuh total? Mohon masukannya.
Salam,
Liu Frenny
Hai Ibu Liu,
Terima kasih atas pertanyaan Anda.
Izinkan kami menjawab pertanyaan satu persatu:
1. Apa yang menyebabkan lidah tersebut berubah warna? Penyakit apakah itu? Benarkah karena virus?
Perubahan warna pada lidah dapat disebabkan oleh banyak hal dari kurangnya nutrisi dalam makanan, beberapa obat, akibat merokok, mulut kering akibat konsumsi kopi, dan banyak lagi. Bila kondisi lidah suami Anda itu berubah menjadi hitam dan seperti ada rambut atau sering disebut Black Hairy Tongue bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan infeksi virus. Namun kami pun sulit untuk mendiagnosa tanpa melakukan pemeriksaan fisik.
2. Bisakah diobati hingga sembuh total?
Hal tersebut bisa sembuh, bila pengobatannya sesuai dengan penyebabnya. Jadi perlu ditelusuri terlebih dahulu penyebabnya, baru kemudian menentukan tata laksana yang idealnya.
3. Adakah obat yang tepat untuk masalah tersebut?
Kembali lagi, obat yang tepat harus disesuaikan dengan penyebabnya. Yang penting suami Anda lakukan adalah menjaga kebersihan rongga mulut (selalu ingat untuk membersihkan lidah dan membersihkan gigi), hindari merokok, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi.
4. Mungkinkah penyakit tersebut muncul kembali setelah sembuh total?
Betul, penyakit tersebut bisa timbul lagi, terutama bila kebersihan rongga mulut kurang terjaga.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam,
Tim Redaksi Klikdokter
dr. Dewi Ema Anindia