Home  »  Review   »  
Review

Siri, Asisten Suara Buatan Apple Pelajari Dialek Shanghai

[Foto: foxnews.com]
Saat ini, aplikasi asisten suara di perangkat smartphone bukan lagi hal baru. Masing-masing penyedia layanan terus berupaya memperbaiki fitur dan teknologi asisten suara. Hal ini tentu bertujuan membantu pengguna dalam mencari atau menggunakan fungsi tertentu di perangkat smartphone hanya dengan suara.

Seperti yang dilakukan oleh Siri, asisten suara besutan Apple, baru-baru ini. Apple memahami bahwa penggunaan dialek merupakan elemen penting dalam pemahaman bahasa.

Oren Etziono, CEO Allen Institute for Artificial Intelligence di Seattle, mengungkap bahwa Siri tengah mempelajari sejumlah bahasa lokal dunia, untuk meningkatkan kemampuannya dalam memahami perintah dari penggunanya.

Siri akan mempelajari bahasa Shanghai, dialek khusus dari bahasa Mandarin Wu yang hanya digunakan oleh masyarakat di sekitar salah satu kota terbesar di Tiongkok tersebut. Dilansir dari Reuters, pembelajaran ini ditujukan untuk menangani permasalahan terkait bahasa yang selama ini dialami pengguna asisten pribadi digital.

Bagi asisten virtual, kemampuan memahami bahasa secara natif dinilai rumit. Terlebih jika fitur ini menjadi alat penting untuk pengoperasian smartphone dan perangkat lainnya. Walau demikian, kemampuan ini termasuk salah satu yang terpenting bagi asisten pribadi virtual di pasar smartphone, yang sebagian besar berada di luar Amerika Serikat.


Selain itu, Apple juga dilaporkan mulai menerapkan mode diktasi pada penerjemah text-to-speech dalam bahasa baru. Mode ini memanfaatkan perekaman audio untuk menghimpun data yang akan digunakan oleh aktor suara sebagai bahasa terbaru Siri.

Lebih detailnya, rekaman tersebut dilengkapi dengan latar bising dan kata-kata yang tidak jelas, lalu akan ditranskripsi oleh manusia. Proses ini membantu mengurangi rasio kesalahan. Setelah data yang dikumpulkan cukup dan suara aktor sudah direkam untuk bahasa baru Siri, perintah suara itu akan mengeluarkan jawab yang diperkirakan Apple sebagai pertanyaan yang paling umum.

“Apple mulai menambah bahasa dengan mempekerjakan manusia untuk membaca beberapa paragraf dalam berbagai aksen dan dialek, yang akan ditranskripsi dengan tangan sehingga komputer mendapatkan gambaran persis teks yang disuarakan,” kata Alex Acero, kepala tim pidato di Apple.

Selain itu, Acero menjelaskan mengenai proses awal Siri dalam mempelajari bahasa yang baru. Prosesnya disebutkan mulai dari menghadirkan orang dan memintanya membaca kata serta paragraf dalam berbagai aksen dan dialek.

Siri Memiliki Kemampuan Bahasa Paling Banyak

Jika ingin menjadi perangkat untuk mengoperasikan ponsel pintar maupun alat lainnya, maka bahasa menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan. Berbicara bahasa asli adalah hal rumit bagi teknologi asisten.

Sebagai asisten pribadi tertua, saat ini Siri sudah memiliki kemampuan untuk memahami 21 bahasa lokal pada 36 negara. Hal ini belum dimiliki oleh asisten suara karya perusahaan teknologi lain, yaitu Google Assistant, Amazon Alexa, dan Microsoft Cortana.

Sebagai perbandingan, Microsoft Cortana memiliki delapan bahasa untuk 13 negara. Sedangkan Google Asssistant, yang dimulai di ponsel Pixel sebelum akhirnya masuk ke perangkat Android, berbicara empat bahasa. Lalu Alexa dari Amazon hanya berbahasa Inggris dan Jerman. Sementara di Microsoft, tim editorial berisi 29 orang bekerja untuk menyesuaikan Cortana untuk pasar lokal.

Google dan Amazon menyatakan mereka akan memperkaya bahasa, namun menolak menjelaskan lebih jauh.

Sebelumnya, Apple dilaporkan masih merajai pasar smartphone di negara asalnya, yakni Amerika Serikat. Hal ini diungkapkan melalui laporan terbaru yang diberikan oleh perusahaan penelitian marketing bernama comScore. Laporan tersebut berdasarkan data yang mereka himpun selama tiga bulan dan berakhir di Januari 2017.