Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Waktu yang Tepat untuk Berjemur

Halo Dr. Ryan, 

Kapankah waktu yang baik untuk berjemur di bawah sinar matahari? Di internet, dianjurkan sunbathing antara pk. 10.00 • 15.00 dengan durasi 10-30 menit untuk 2 kali seminggu. Sedangkan dokter saya menganjurkan setiap hari dari pk. 9.00 • 10.00. Manakah yang harus saya ikuti untuk menikmati vitamin D dari sunbathing ini? 
 
Salam, 
Harry 
 
Halo Harry, 
Pemenuhan kebutuhan akan vitamin D bisa didapatkan dari berbagai cara, mulai dari konsumsi makanan seperti buah-buahan dan sayuran atau mengonsumsi suplemen dan susu bahkan dengan berjemur di bawah sinar matahari. Mengenai aktivitas berjemur di bawah sinar matahari, Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat banyak paparan sinar matahari bahkan pada saat matahari sedang terik. 
 
Sinar matahari mengandung sinar Ultraviolet A (UV-A), Ultraviolet B (UV-B), dan Ultraviolet C (UV-C). UV-A memiliki panjang gelombang 320-400 nm yang dapat menembus sampai ke dermis (kulit jangat), tempat kolagen penunjang kekenyalan kulit, kelenjar lemak, kelenjar keringat, dan akar rambut. UV-B memiliki panjang gelombang 290-320 nm, berpengaruh sedikit terhadap kulit. UV-C memiliki panjang gelombang 200-290 nm, lebih berbahaya dibandingkan dengan UV-A dan UV-B tetapi tidak sampai ke permukaan bumi karena secara alami telah diserap oleh lapisan ozon. Namun karena kerusakan lapisan ozon yang terjadi sinar UV-C disinyalir telah mencapai bumi dengan intensitas yang relatif kecil. 
 
Radiasi sinar matahari dapat mempengaruhi kesehatan kulit semua orang tentunya. Kulit adalah pelindung tubuh dari pengaruh luar terutama dari sengatan sinar matahari. Sinar matahari mempunyai 2 efek, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan, tergantung dari frekuensi dan lamanya sinar mengenai kulit, intensitas sinar matahari, serta sensitivitas seseorang. Walaupun berguna untuk pembentukan vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh, sinar matahari dianggap faktor utama dari berbagai masalah kulit, mulai dari sunburn, pigmentasi kulit, penuaan kulit, hingga kanker kulit. Kulit yang terkena radiasi sinar UV akan berwarna lebih gelap, berkeriput, kusam, kering, timbul bercak-bercak coklat kehitaman (melasma), hingga dapat menyebabkan kanker kulit. Bahkan jauh sebelum efek radiasi itu terlihat oleh mata telanjang, kulit sebenarnya sudah mengalami kerusakan. 
 
Efek sinar matahari yang merugikan berupa: 
1. Penyinaran matahari yang singkat pada kulit dapat menyebabkan kerusakan epidermis sementara, gejalanya disebut sengatan surya. Sinar matahari dapat menyebabkan eritema (kemerahan) ringan hingga luka bakar yang nyeri pada kasus yang lebih parah. 
2. Penyinaran langsung dan lama serta berlebihan dapat menyebabkan kelainan kulit mulai dari dermatitis (gangguan kulit) ringan hingga kanker kulit. Sengatan matahari berlebihan dapat bersifat karsinogenik yakni sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Orang kulit putih lebih mudah terserang kanker kulit dibandingkan dengan orang kulit hitam. 
 
Pencegahan efek buruk paparan sinar matahari, salah satunya dengan cara menghindari paparan berlebihan dari sinar matahari sekitar pukul 10.00 • 16.00, memakai pelindung fisik seperti pakaian tertutup, payung, caping, dan memakai tabir surya tropikal. Jika Anda ingin berjemur, disarankan untuk berjemur diantara pukul 07.00 s.d 10.00 dan berkisar antara 1015 menit setiap hari sudah cukup namun jangan lupa untuk menggunakan sun protection (pelindung sinar matahari) berupa lotion yang ber SPF mulai 15-30 pada daerah kulit tertentu seperti kulit wajah.