Gejala dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Salah satu tantangan berat masa kini adalah hidup sehat. Bekerja dan duduk di depan komputer seharian, menghirup udara yang kotor, dan mengonsumsi makanan siap saji adalah beberapa hambatan untuk melaksanakan gaya hidup sehat.

Aktivitas yang sangat padat membuat sebagian orang melupakan bahwa hidup sehat amat penting agar tubuh tidak terserang penyakit, seperti kanker usus besar. Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar atau anus. Perkembangan kanker ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup.

Menurut situs www.webmd.com (10/7/2014) yang diulas oleh dokter spesialis kanker Sujana Movva, MD, penyebab pasti kanker usus besar tidak diketahui, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit tersebut, termasuk:

– Faktor usia. Penyakit ini paling umum dialami oleh orang berusia 50 tahun lebih. Namun, kanker kolorektal dapat terjadi pada orang yang lebih muda.

– Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.

– Pertumbuhan polip adenoma (pertumbuhan sel pada permukaan pada dinding bagian dalam usus besar) meningkatkan risiko pengembangan kanker kolorektal (kanker yang tumbuh di usus besar).

– Wanita yang memiliki riwayat kanker ovarium, rahim, atau payudara.

– Mereka yang sudah terkena kanker usus besar sebelumnya.

– Orang tua, saudara, dan anak-anak dari orang dengan kanker usus besar lebih rentan terjangkit kanker ini.

– Mengonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi kolesterol, dan rendah serat.

– Tidak menjalani gaya hidup sehat, seperti minum alkohol, merokok, tidak cukup olahraga, dan kelebihan berat badan.

– Orang dengan diabetes berisiko 30% sampai 40% lebih tinggi terkena kanker usus besar.

Kebanyakan orang yang terkena penyakit kanker usus besar tidak mengalami gejala apapun. Namun, ada beberapa tanda-tanda awal kanker usus besar yang harus diperhatikan agar bisa segera diobati dan Anda bisa kembali hidup sehat, yaitu seperti ditulis Melanie Haike, editor senior situs www.caring.com berikut ini:

– Diare kronis, terus menerus buang gas, atau sembelit.

– Merasa lebih lelah atau lemah, tidur lebih lama dari biasanya, sulit bangun dari tempat tidur, pusing ketika berolahraga, terlihat pucat, merasa cepat kedinginan, atau sesak napas.

– Tidak nafsu makan, tidak makan sebanyak biasanya, atau selalu merasa kenyang, hingga turun berat badan secara drastis.

– Perut kembung, sakit perut, kram yang menusuk tajam, sakit maag kronis, atau asam lambung.

– Perut menjadi sakit jika seseorang meletakan kepalanya di perut Anda.

Semuanya penyakit dapat dihindari jika Anda menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian. Tentunya mencegah penyakit lebih mudah daripada mengobatinya. Bagikan tips ini pada keluarga dan kerabat Anda, di jejaring sosial pada kolom di bawah ini!